Sabtu, 24 Januari 2009

E-Government

Apa itu e-Gov
Secara umum dapat dikatakan bahwa e-Gov tersebut adalah suatu aplikasi berbasis komputer dan Internet yang digunakan untuk meningkatkan hubungan dan layanan pemerintah kepada warga masyarakatnya atau yang sering disebut dengan istilah G2C (Government to Citizen). Di samping itu juga hubungan antara pemerintah dengan perusahaan yang sering disebut G2B (Government to Business). Bahkan terhadap pemerintah daerah atau negara lain yang sering disebut G2G (Government to Government) sebagai mitranya.
Pembangunan hubungan yang lebih komunikatif, kemudahan layanan administratif dan transaksi serta penyajian informasi inilah yang menjadi dasar pembangunan aplikasi e-Gov tersebut.
Selain itu, ketersediaan teknologi informasi dewasa ini yang mampu untuk mengimplementasikan konsep e-Gov tersebut telah memberi harapan yang lebih besar untuk terciptanya sistem itu.

Manfaat e-Gov
Pembanguan sistem e-Gov ini diharapkan akan memberikan sejumlah manfaat. Pertama, masyarakat, kalangan investor dan pebisnis dapat memperoleh informasi-informasi penting dengan mudah dan cepat tanpa melewati jenjang birokrasi yang panjang.
Kedua, meningkatkan transparansi dan kontrol terhadap penyelenggara pemerintahan. Selanjutnya, melalui sistem e-Gov ini, biaya-biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah, masyarakat, investor dan pebisnis dapat dikurangi.
Sistem e-Gov ini juga memberi manfaat bagi peningkatan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, investor, pebisnis dan pemerintah daerah atau negara lain. Diharapkan dari komunikasi tersebut, mereka dapat ikut terlibat secara langsung dalam pembangunan melalui pola-pola kerja sama dan kemitraan.

Jenis Layanan e-Gov
Banyak harapan akan tersedianya berbagai macam layanan untuk aplikasi e-Gov ini. Tetapi secara umum menurut Ricardus Eko Indrajit dapat dikelompokkan dalam tiga jenis.
Pertama, jenis layanan yang bertujuan untuk penyediaan informasi seperti visi dan misi pemerintah, berbagai peraturan perundang-undangan, prosedur pendirian usaha, berbagai data kependudukan, pertanian dan perdagangan. Informasi tentang tender proyek, sistem pendidikan di sekolah negeri, hasil pemilu dan lain sebagainya.
Untuk jenis layanan yang pertama ini, pembangunan aplikasi e-Gov sangat bertumpu pada penciptaan halaman Web yang menarik, ergonomic dan komunikatif.
Kedua, jenis layanan yang bersifat komunikasi interaktif dua arah, seperti konsultasi perpajakan, diskusi tentang rencangan undang-undang dan lain sebagainya. Untuk jenis layanan ini, maka aplikasi e-Gov perlu kelengkapan fasilitas seperti video konferensi, atau aplikasi chatting dan e-mail.
Ketiga, jenis layanan yang bersifat transaksi, seperti permohonan KTP, IMB, pembayaran wajib pajak, PBB, listrik, air, telepon secara on-line dan sebagainya. Untuk layanan ini, maka aplikasi e-Gov juga harus dilengkapi dengan sistem informasi on-line yang mendukung pencatatan setiap transaksi yang terjadi.

Infrastuktur e-Gov
Saat ini infrastruktur teknis dinilai telah mencukupi paling tidak untuk membangun sistem e-Gov yang sederhana. Ketersediaan komputer Pentium 4 dengan kecepatan mencapai 3,2 GHz dengan sistem jaringannya dapat memberikan dukungan yang cukup memadahi.
Apalagi teknologi media transmisi terus berkembang. Dimana kini dapat dijumpai jaringan kabel untuk internal lingkungan pemerintahan, penggunaan jalur telepon, VSAT, dan gelombang radio untuk melayani akses ke lingkungan Internet dan aplikasi e-Gov tersebut.
Dari segi software, ketersediaan aplikasi Web dan database untuk menciptakan sistem e-Gov yang interaktif juga sudah tersedia, bahkan sangat bervariasi.

Keterampilan dan komitmen
e-Gov bukan sekedar komputerisasi informasi dan kegiatan administrasi pemerintahan semata. Pembangunan e-Gov tidak hanya membutuhkan infrastruktur teknis semata, melainkan juga menuntut keterampilan dan komitmen dari SDM pelaksananya.
Membangun sistem e-Gov membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang cepat, efektif dan simpatik baik dalam penyajian informasi maupun dalam menjawab masukan-masukan yang diberikan oleh masyarakat.
Selain itu, komitmen dalam mengelola situs e-Gov tersebut, karena masyarakat tentu akan menantikan informasi-informasi terkini dari pihak pemerintah.

Kendala e-Gov
Untuk membangun e-Gov ini ada beberapa kendala. Adapun kendala teknis biasanya meliputi masalah infrastruktur. Khususnya bagi daerah yang jauh dari pusat pemerintahan. Di samping itu, sistem pengamanan baik secara hardware maupun software juga membutuhkan perhatian yang ekstra.
Selain itu, sejumlah kendala non teknis juga menghadang lahirnya sistem e-Gov ini. Di samping masalah SDM, kerangka undang-undang yang akan menjadi pijakan baik secara prinsip maupun operasionalnya belum tersedia.

Direktorat Jenderal Perkebunan memperoleh penghargaan E-Government Award 2008 versi Warta Ekonomi. Instansi yang mengurus perkebunan ini memperoleh 2 (dua) penghargaan tertinggi yaitu E-Government Award 2008 Peringkat I dalam kategori aplikasi e-Government dan E-Government Award Peringkat I dalam aplikasi Website. Kedua penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Achmad Mangga Barani, MM pada acara Penganugerahan Warta Ekonomi e-Government Award 2008 yang berlangsung Selasa malam (4/11) di Hotel Grand Hyatt-Jakarta.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, yang diwakili oleh Dirjen Aplikasi Telematika, Ir. Cahyana Ahmadjayadi. Sementara itu, Menteri Pertanian, Anton Apriyantono juga menerima penghargaan e-Government Award 2008 untuk tingkat departemen.

Menurut Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan, ajang penghargaan e-Government Award sudah dilakukan sejak tahun 2002. Waktu memulai ajang penghargaan ini, performa website dari masing-masing lembaga memainkan peran penting dalam proses penilaian, aliasnya bobotnya terbilang besar dalam penghitungan skor. Ketika itu memang masih kuat anggapan bahwa penerapan e-Government, ya membangun website, tegas Ihsan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, anggapan tersebut kian menguap. Saat ini bobot penilaian website hanya tinggal 10% dari total nilai.

Lebih lanjut dijelaskan oleh pemimpin redaksi ini, meskipun bobot website kian turun, kinerja website masih tetap digunakan untuk proses seleksi. Contohnya, jika pada website tersebut ada menu kontak, lalu kami kirimkan email ke lembaga yang bersangkutan. Jika email tidak direspon dalam kurun waktu tertentu, otomatis lembaga tersebut tidak layak menjadi peserta. Begitu pula jika website-nya tidak pernah di-update, otomatis calon peserta akan gugur.

Selain itu, sejak dua tahun lalu, warta ekonomi juga melakukan survey user (pengguna). Jika pengguna menyatakan puas dengan layanan suatu lembaga, ini akan mengangkat nilai lembaga tersebut di mata dewan juri. Begitulah ujar Ihsan, meski ajang penghargaan ini masih terbilang muda, lembaga media massa ini tak pernah berhenti melakukan perbaikan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Untuk tahun ini, dari sisi kuantitas, kami menambah satu kategori penilaian lagi, yakni untuk level Direktorat Jenderal, Sebab, di jajaran pemerintahan, banyak yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat, seperti Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pajak, dll.

Nah, tahun 2008 ini, Direktorat Jenderal Perkebunan ikut menjadi peserta. Dan inilah yang paling mengagetkan dan membanggakan bahwa Ditjen Perkebunan langsung menyabet dua penghargaan tertinggi, ujar pemimpin redaksi majalah ekonomi ini.

Usai sudah perhelatan e-Government Award 2008. Berikut adalah daftar pemenang di masing-masing kategori, website terbaik, dan juga penghargaan khusus.


Kategori Departemen
1. Departemen Pertanian
2. Departemen Perindustrian
3. Departemen Kelautan & Perikanan

Website terbaik: Departemen Perindustrian


Kategori Non Departemen
1. Badan Pengawas Obatan & Makanan
2. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

Website terbaik: BATAN


Kategori Direktorat Jenderal
1. Ditjen Perkebunan
2. Ditjen Mineral, Batubara & Panas bumi
3. Ditjen Hak Kekayaan Intelektual

Website terbaik: Ditjen Perkebunan


Kategori Provinsi
1. Provinsi Jawa Timur
2. Provinsi Jawa Barat
3. Provinsi Kepulauan Riau

Website terbaik: Kalimantan Barat


Kategori Kabupaten/Kota
1. Kabupaten Jembrana
2. Kota Malang
3. Kota Surabaya

Website terbaik:
- Kota Tangerang
- Kabupaten Sleman
- Kabupaten Bantul


Penghargaan khusus implementasi e-Proc:
Kabupaten Banjar


Penghargaan khusus aplikasi unggulan:
Jembrana Smart Card


Platinum Awards untuk pemenang sebanyak 5 kali berturut-turut: Departemen Pekerjaan Umum

1 komentar:

  1. Betull..
    dizaman sekarang kita jangan gaptek.
    walaupun berbasis ilmu pemerintahan, tapi mari kita belajar teknologi yang sangat berguna untuk menunjang tugas-tugas di daerah..
    BHINNEKA NARA EKA BHAKTI..

    BalasHapus